Tanggal 2 April diperingati sebagai Hari Kesadaran Autisme di seluruh dunia. Kampanye dilakukan di seluruh penjuru dunia, dengan acara resmi di setidaknya 23 negara, termasuk Indonesia. Tak terkecuali dengan Yayasan Keluarga Istimewa Indonesia (YKII) Bogor. YKII yang terdiri atas para terapis, guru, orang tua, dan dibantu oleh relawan-relawan memperingati hari istimewa ini bersama anak-anak spesial.
Anak spesial adalah adalah penyebutan lain untuk anak-anak Berkebutuhan Khusus (ABK) atau anak-anak penyandang autis. Sebutan ini diungkapkan oleh para orang tua yang dianugerahi anak-anak spesial yang memang semuanya spesial.
Ya jangan lagi menyebut mereka anak autis, tetapi sebutlah dengan anak spesial atau anak berkebutuhan khusus. Menurut saya pribadi istilah autis lebih pantas diberikan untuk orang-orang yang tidak peduli dengan kehidupan sekitar, yang hanya mementingkan kehidupan sendiri, yang hanya sibuk dengan dunia mereka sendiri :)
Acara peringatan ini terdiri dari beberapa kegiatan antara lain jalan bareng disekitar kompleks, nonton bareng, mewarnai, presentasi dari salah satu anak spesial, pembagian hadiah, potong tumpeng dan makan bareng, foto bareng, bazar, pemeran hasil karya anak dan pameran foto kegiatan anak di YKII.
Kegiatan jalan bareng diikuti oleh para terapis, guru dari sekolah semeru, para orang tua dan anak-anak spesial, serta relawan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Ibnu Khaldun (UIK) Bogor. Selama jalan bareng anak-anak bernyanyi bersama, bercanda, dan tertawa bahagia. "Kami sangat bahagia dan terharu melihat anak-anak kami begitu senang dan tertawa lepas ketika kita jalan bersama" kata Mama Adam mewakili para orang tua.
Hari ini pula YKII memperingati hari jadinya. Potong tumpeng untuk merayakan ulang tahun YKII dan makan bersama. Terlihat anak-anak antusias untuk memotong tumpeng, dipandu oleh Ibu Dianti, Ketua YKII.
Hemm...saya sebagai salah satu relawan sangat bahagia ketika berkumpul bersama mereka. Saya menyadari kebahagiaan bukan sekedar ketika saya menjadi nomer 1, bukan ketika saya bisa mengalahkan orang lain, bukan hanya ketika saya mampu mencapai semua obsesi dan keinginan saya. Saya merasakan kebahagiaan tersendiri ketika saya merasa disayangi dan bisa menyayangi, merasa diterima dan menerima orang lain, merasa dihargai dan menghargai orang lain, merasa dibutuhkan, merasa bermanfaat, ketika orang lain merasa senang karena keberadaanku dan bantuanku yang tidak seberapa.
Saya sangat kagum dan belajar banyak dari mereka semua. Para orang tua dan keluarga istimewa yang Allah anugerahi anak istimewa, mereka yang begitu sabar dan tulus menerima dan mendidik anak-anak agar terus berkembang dan mampu menjalani kehidupan selanjutnya, mampu mengenal dunia dan Tuhan mereka. Keluarga istimewa yang berjuang dari nol demi menjaga amanat yang Allah berikan. Mereka sangat butuh dukungan dari kita semua :) Para guru yang tulus dan sabar mendidik anak-anak, membantu dan mendukung orang tua, serta meluangkan waktu mereka demi kecintaan pada anak-anak spesial. Serta para relawan lain, anak-anak muda yang begitu tulus membantu dan peduli.
Terima kasih adam, vilino, ita, nouval, akbar, faris, fahmy, rahmat, aya, oi, alya, arnold, yopi, dan anak-anak spesial yang lain, para orang tua, guru dan relawan2 yang sangat luar bisa dan mengajarkan saya untuk lebih banyak bersyukur, bersabar, lebih peduli, lebih bisa menerima & memahami orang lain.
tentang autism : http://id.berita.yahoo.com/-risiko-autis-bisa-diminimalkan-.html